Tak usah dulu kita membahas isu agama,

Tetapi mari coba bahas hati penuh rasa,

Walau bila diurai, takan membuatmu sanggup merahasiakan airmata.

“Jangan sekali-kali melupakan sejarah!” itu yang pernah di sampaikan 

oleh ploklamator kemerdekaan kita, Bung Karno.

Ulurkan tanganmu,

Bela,

Suarakan,

Selipkan disetiap doa,

Jangan menutup telinga,

Jangan menghilang seakan tak tahu apa-apa

Kumohon.. jangan melupakan, Palestina.


Iya Palestina,

Tempatnya menggelar parade kebiadaban.

Penindasan, penyiksaan, pembunuhan, pemerkosaan

Sampai menjadi santapan sehari-hari di galeri mata dunia.

Pemimpin Turki berkata “tak perlu menjadi muslim untuk membela palestina, 

Cukup kau menjadi Manusia!”

Jika kau memang manusia, kumohon.. buka mata

Bagaimana jika itu terjadi dengan bangsa kita, bangsa yang katanya menjadi bangsa muslim terbesar di dunia, bangsa yang katanya dipenuhi dengan ramah tamah.

Dienyahkan dalam peta berulangkali, listrik yang slalu padam, manusia berserakan dijalanan bersama darah, rumah-rumah tak henti dihancurkan, rumah sakit dan sekolah di bom, makanan yang sudah bercampur dengan pasir, para penembak pengintai, hampir setiap saat terdengar suara tembakan dan ledakan

Palestina, negara mulia tempatnya para anbiya

-zarin-
19/07/20

3 thoughts on ““Mulia Tempat Anbiya””
  1. I’m not sure where you are getting your information, but great topic. I needs to spend some time learning more or understanding more. Thanks for excellent information I was looking for this information for my mission.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *