{"id":298,"date":"2020-06-21T13:39:48","date_gmt":"2020-06-21T13:39:48","guid":{"rendered":"http:\/\/samandanews.com\/?p=298"},"modified":"2020-07-03T00:06:48","modified_gmt":"2020-07-03T00:06:48","slug":"opini-pedas-netijen-tentang-new-normal","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/samandanews.com\/2020\/06\/21\/opini-pedas-netijen-tentang-new-normal\/","title":{"rendered":"Opini Pedas Netijen Tentang New Normal"},"content":{"rendered":"

\u201cApasih new normal itu??\u201d<\/strong><\/p>\n

\u00a0 \u00a0 \u00a0New normal adalah sebuah skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi.\u00a0<\/p>\n

Pemerintahan Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan scenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemologis dan kesiapan regional (https:\/\/tirto.id\/fCSg)\u00a0<\/p>\n

\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\"\"\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/p>\n

\u00a0 \u00a0 \u00a0Kan namanya juga rencana pemerintah, kita ga mungkin selamanya lockdown makanya pemerintah mulai menerapkan rencana new normal.\u00a0<\/p>\n

Penerapan lockdown yang terjadi di Indonesia mengakibatkan efek yang lebih memprihatinkan, seperti hilangnya sebagian besar mata pencaharian, pelaksanaan mudik ditiadakan, pembebasan narapidana, dan lain\u2013lain.\u00a0<\/p>\n

Makanya pemerintah mulai menerapkan kebijakan baru berupa new normal, agar kita bisa menjalankan keseharian kita seperti biasa namun tetap waspada dengan corona.\u00a0<\/p>\n

\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\"\"\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/p>\n

\u00a0 \u00a0 \u00a0Mall dibuka bukan berarti kita dapat jalan\u2013jalan bebas seperti biasanya. Bukan berarti kita bisa bebas belanja baju ataupun menonton bioskop sesuka hati kita.\u00a0<\/p>\n

Pemerintah memperbolehkan mall dibuka kembali dengan peraturan tertentu seperti pembatasan jumlah pengunjung, durasi berbelanja, dan sebagainya secara bertahap dengan evaluasi rutin.<\/p>\n

Memang membuka mall ini sangat beresiko, namun hal ini dapat menjadi kesempatan untuk membuktikan bisa atau tidaknya masyarakat disiplin mematuhi protocol kesehatan yang ada.<\/p>\n

Evaluasi dan pengawasan yang dilakukan juga untuk membuktikan apakah dengan membuka kegiatan ekonomi akan menurunkan kasus covid ataupun menaikkan kasus covid.\u00a0<\/p>\n

Naik dan turunnya angka kasus ini bukan tanpa alasan, namun untuk membuktikan apakah kita masih dalam situasi pandemic atau sudah selesai pandemi.\u00a0<\/p>\n

\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\"\"\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/p>\n

\u00a0 \u00a0 \u00a0Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan, kesadaran masyarakat terhadap bahaya virus corona masih sangat rendah.\u00a0<\/p>\n

Sedangkan pemerintah belum optimal mempersiapkan seluruh protokol kesehatan. Menurut Aviliani, beberapa perusahaan dan tempat kerja mulai mempersiapkan standar operasional prosedur (SOP).<\/p>\n

“Perusahaan merasa siap, tapi jusru masyarakat kita belum meyiapkan diri akan perubahan-perubahan, jadi orang bicara new normal bagus tapi realisasinya belum,” kata dia dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (29\/5).<\/p>\n

Beberapa daerah pun menyatakan jika mereka tidak bisa menerapkan new normal di daerahnya karena angka kasus masih mengalami kenaikan.\u00a0<\/p>\n

Jadi pemerintah hanya bisa menerapkan new normal di daerah yang angka kasusnya sudah menurun, namun hal itu tidak menjamin penurunan kasus.\u00a0<\/p>\n

Banyak kemungkinan yang dapat terjadi, seperti misalnya daerah yang termasuk zona hijau <\/em>jadi terinfeksi ataupun terjadinya gelombang kedua wabah.\u00a0<\/p>\n

Apabila kebijakan new normal ini gagal dan mengakibatkan gelombang kedua wabah, maka kebijakan new normal akan langsung diberhentikan.\u00a0<\/p>\n

\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\"\"\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/p>\n

\u00a0 \u00a0 \u00a0Pada dasarnya istilah new normal menitik beratkan perubahan budaya masyrakat untuk berprilaku hidup sehat.<\/p>\n

Hal ini disampaikan untuk menanggapi kekhawatiran semua orang. New normal adalah perubahan budaya, selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, memakai masker, mencuci tangan dan seterusnya.\u00a0<\/p>\n

New normal menitikberatkan terhadap budaya. Terhadap perilaku kita yang \u201cberdamai\u201d dengan covid. Berdamai disini bukan berarti kita bisa melakukan keseharian seperti biasa tanpa memikirkan corona,\u00a0<\/p>\n

namun berdamai yang dimaksud adalah perilaku kita yang awalnya memusuhi corona perlahan digantikan dengan hidup berdampingan dengan corona namun tidak menurunkan kewaspadaan kita.<\/p>\n

New normal ini ditujukan untuk perilaku kita yang bisa atau tidaknya hidup bertahan dari corona. Persentasi keberhasilan new normal itu tergantung kita.\u00a0<\/p>\n

Bertambah atau tidaknya kasus itu tergantung dari setiap individu, tergantung dari diri kita sendiri bagaimana cara kita menyikapi dan menanggapi corona.\u00a0<\/p>\n

Jadi enggak bisa selamanya kita bergantung pada peraturan new normal karena pada akhirnya yang menentukan jalan hidupmu ialah dari diri kamu sendiri.\u00a0<\/p>\n

Pemerintah juga membuat peraturan ini pasti sudah mikir matang matang gimana penanganannya. Tinggal masyarakat yang menanggapi bagaimana arahnya berjalan. Entah ke kegagalan\u00a0 atau keberhasilan. Sekian.\u00a0<\/p>\n

Disusun oleh Nayla Salwa Tsaqifah<\/b><\/p>\n

Sumber: <\/b><\/p>\n

Katadata.co.id<\/p>\n

News.detik.com<\/p>\n

www.bbc.com<\/p>\n

www.medcom.id<\/p>\n

www.kompas.tv<\/p>\n

finance.detik.com<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

\u201cApasih new normal itu??\u201d \u00a0 \u00a0 \u00a0New normal adalah sebuah skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi.\u00a0 Pemerintahan Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan scenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemologis dan kesiapan regional (https:\/\/tirto.id\/fCSg)\u00a0 \u00a0 \u00a0 \u00a0Kan namanya juga rencana pemerintah, kita ga mungkin selamanya lockdown makanya pemerintah mulai menerapkan […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":356,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17,9],"tags":[11],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/298"}],"collection":[{"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=298"}],"version-history":[{"count":13,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/298\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":561,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/298\/revisions\/561"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/356"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=298"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=298"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=298"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}