{"id":2488,"date":"2023-03-08T23:38:34","date_gmt":"2023-03-08T16:38:34","guid":{"rendered":"https:\/\/samandanews.com\/?p=2488"},"modified":"2023-03-16T10:40:42","modified_gmt":"2023-03-16T03:40:42","slug":"bagaimana-rasanya-menjadi-manusia-review-blade-runner-2049","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/samandanews.com\/2023\/03\/08\/bagaimana-rasanya-menjadi-manusia-review-blade-runner-2049\/","title":{"rendered":"Bagaimana rasanya menjadi manusia?, Review Blade Runner 2049"},"content":{"rendered":"\n

Yooohalo para pembaca! Kalian pernah nggak, nonton film yang menyajikan latar tempat futuristik atau style <\/em>ala-ala masa depan dengan teknologi canggih gitu? Pasti pernah kan ya! Tapi, kalian tau nggak genre<\/em> dari film seperti itu disebut apa? Bagi yang nggak tau, film yang berlatar tempat teknologi modern atau teknologi yang jauh melampaui zamannya itu ber-genre<\/em> sci-fi<\/span><\/em> atau kepanjangannya bisa disebut dengan science fiction<\/span><\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Nah, kali ini mimin pengen review film yang ber-genre<\/em> sci-fi <\/em>berjudul Blade Runner 2049 keluaran tahun 2017! Sebenarnya, sebelum kalian punya rencana untuk menonton film ini, pertama-tama kalian harus tau kalau film ini adalah sequel<\/em> atau kelanjutan dari film pendahulunya yang berjudul sama yaitu Blade Runner yang dirilis sekitar 4 dekade lalu yaitu tahun 1982! Mindblowing <\/em>bukan? Bahkan orang-orang zaman dahulu pun udah kepikiran sama konsep teknologi canggih jauh melebihi zamannya. <\/p>\n\n\n\n

Dan, di Blade Runner 2049 ini universenya masih sama dengan Blade Runner 1982 namun yang berbeda adalah sang tokoh utama. Kalau dalam prequel<\/em>-nya Blade Runner 1982 yang menjadi sang tokoh utama adalah Deckard (diperankan oleh Harrison Ford), sedangkan yang menjadi tokoh utama di Blade Runner 2049 adalah Officer K’ yang diperankan oleh Ryan Gosling (aktor favorit mimin).<\/p>\n\n\n\n

Jadi pertama-tama, dalam dunia Blade Runner ini ada dibagi 2 makhluk hidup yaitu manusia itu sendiri dan replicant <\/em>(manusia buatan). Karena manusia buatan pada tahun itu belum bisa hidup lama, ada tuh, kerjaan buat ngeburu mereka dan bikin mereka pensiun atau ngebunuh mereka yang dinamain blade runner<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Secara rinci, di film ini latar waktunya adalah tahun 2049 (30 tahun setelah timeline<\/em> di prequel-<\/em>nya) nyeritain tentang seorang blade runner<\/em> sekaligus seorang replicant<\/em> yang bernama K’, kenapa dia bisa jadi blade runner<\/em>? Yap, simpelnya, dia adalah replicant <\/em>yang spesial, dia nurut sama atasannya dan nggak berontak. Kisah pun mulai dari K’ yang mencari kebenaran dari sebuah kotak yang berisi sisa-sisa replicant <\/em>perempuan yang meninggal karena menjalani prosedur caesar<\/em>, temuan itu ngebuat K’ jadi resah, karena replicant<\/em> nggak bisa hamil. <\/p>\n\n\n\n

Namun, disaat yang bersamaan K’ mikir jikalau replicant <\/em>bisa hamil, apakah dia berasal dari hal yang sama? Oh iya, catetan aja kalau replicant <\/em>itu nggak punya ingatan masa kecil mereka melainkan cuma ingatan tanam (buatan). Dari semua temuan-temuan yang ditemui oleh K’, ia sampai bertemu dengan sang tokoh utama dari film pertamanya, Officer Deckard.<\/p>\n\n\n\n

Btw, yang mimin kagum sama film ini selain alur ceritanya adalah dari segi visual dan sinematografinya. Bener-bener edan! setiap shot <\/em>di film ini adalah wallpaper bagi mimin, sci-fi world building<\/em> ala-ala dystopian<\/em> yang fantastis. para kru film bener-bener effort<\/em> dalem membuat sequel<\/em> yang dinanti-nanti selama 30 tahun lebih lamanya. aktingnya pun bener-bener bagus, nggak ada yang keliatan dipaksa. Tapi, mimin mau ingetin kalau ini film durasi 2 jam 40 menit. Bener-bener slow<\/em>, pacing-<\/em>nya bener-bener lambat, dan kalau kalian kira ini adalah film sci-fi<\/em> yang entertaining <\/em>kayak banyak baku tembak atau semacamnya, kalian salah. <\/p>\n\n\n\n

Mungkin bagi penonton awam bakal kurang suka sama film ini karena pacing <\/em>yang lambat dan bikin ngantuk, bahkan mungkin ada yang komen aktingnya Ryan Gosling flat <\/em>banget! nggak fun<\/em>!. Yaa.. karena begitulah dia, aktor yang sering mainin tokoh yang dijulukin karakter literally me<\/em> (gw banget). Tapi, bener-bener dah, kalau kalian mau nyoba sabar dan ngertiin isi film ini, it worth your time<\/em>.<\/p>\n\n\n

\n
\"\"<\/figure><\/div>\n\n
\n
\"\"<\/figure><\/div>\n\n
\n
\"\"
Blade Runner 2049 (2017)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n

Overall, film ini adalah satu dari film favorit mimin sepanjang masa, film yang menyajikan feel <\/em>yang lonely<\/em> dan depressive<\/em> membuat kita simpati dengan sang karakter. Pada akhirnya, film ini bukan film untuk semua orang yang biasanya nonton film untuk mencari hal yang entertaining<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Film ini bertanya kepada para audiens tentang eksistensi manusia, ekspektasi diantara realita, jiwa dan hati nurani seorang manusia, karena bisa saja buatan jiwa manusia buatan yang dibuat manusia lebih berjiwa manusiawi dari manusia itu sendiri. Dan uniknya, dalam film ini mata merupakan simbolisme tentang apa itu manusia. Mata adalah jendela jiwa. Melalui mata kita bisa melihat dan membaca emosi, mengetahui apakah seseorang punya jiwa atau tidak. <\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir, Blade Runner ingin menunjukkan apa yang ngebedain manusia sama makhluk lainnya, karena sejatinya manusia yang benar-benar “hidup” adalah mereka yang mempunyai kehendak bebas, harapan, cinta, dan tujuan hidup.<\/p>\n\n\n\n

Buat kalian yang mau nonton, mimin saranin nonton prequel<\/em>-nya dulu, biar gampang dipahami walau sebenarnya banyak yang bilang nggak terlalu perlu.<\/p>\n\n\n\n

Dan sung aja mimin rate 10\/10. One sci-fi movie all of time<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

fin.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Dibuat oleh : YS\/Yafie<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Illustrasi : Blade Runner<\/strong> 2049 – 2017 (Pinterest)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Yooohalo para pembaca! Kalian pernah nggak, nonton film yang menyajikan latar tempat futuristik atau style ala-ala masa depan dengan teknologi canggih gitu? Pasti pernah kan ya! Tapi, kalian tau nggak genre dari film seperti itu disebut apa? Bagi yang nggak tau, film yang berlatar tempat teknologi modern atau teknologi yang jauh melampaui zamannya itu ber-genre […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2496,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[23],"tags":[15],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2488"}],"collection":[{"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2488"}],"version-history":[{"count":12,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2488\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2532,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2488\/revisions\/2532"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2496"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2488"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2488"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/samandanews.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2488"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}