Di era modern ini, perkembangan teknologi semakin meningkat. Banyak hal yang dibuat untuk memudahkan aktivitas manusia. Salah satu contohnya adalah metode pembayaran di tempat yang sudah banyak disediakan oleh layanan e-commerce di Indonesia.

Akan tetapi, masih banyak yang belum paham bagaimana metode ini dilakukan. Berita tentang COD yang bermasalah pun marak didengar. Biasanya penyebab masalah COD ini adalah barang tidak sesuai dengan yang customer pesan. Masalah-masalah seperti ini umumnya terjadi kepada para orang tua yang tidak memahami bagaimana prosedur COD sebenarnya.

Apa Itu COD?

Sederhananya Cash on Delivery atau yang biasa disebut COD adalah metode pembayaran dimana nantinya pembeli akan membayar barang yang dia pesan ketika barang itu sampai ke tujuan. Metode COD yang biasanya ada di e-commerce seperti Shopee, Lazada, dll, ini agak sedikit berbeda pada umumnya.

Berikut prosedur COD yang biasa ada di e-commerce ;

  1. Check out barang yang ingin kita beli dengan metode COD
  2. Tunggu barang sampai
  3. Saat barang sampai pembeli diwajibkan membayar barangnya terlebih dahulu baru barang itu bisa diambil dan dibuka
  4. Selesai.

Kurang lebih seperti itu metode COD yang ada di e-commerce.

Tapi bagi orang-orang yang sudah dari dulu melakukan COD, metode COD yang ada di e-commerce ini agak sedikit berbeda. Karena sepengetahuan saya, metode COD yang pada umumnya dilakukan adalah kita sebagai customer sepakat dengan seller untuk bertemu di suatu tempat, dan kalau si customer ingin barang tersebut maka dibayar dan sebaliknya.

Terus masalahnya apa, dong? Nah, masalah itu biasanya terjadi pada tahap pembayaran karena ada beberapa faktor yang bisa memicu masalah.

Masalah-masalah Metode COD

Poin-poin ini akan membuat kalian yang sudah melihat beritanya merasa emosi. Inilah beberapa faktor yang membuat para pelaku COD bermasalah menjadi viral dan ada beberapa yang berakhir memakai baju oranye setelah kejadian tersebut.

  1. Barang tidak sesuai

Yang pertama adalah barang yang tidak sesuai dengan yang diinginkan customer. Kejadian seperti ini, seringkali terjadi karena beberapa faktor; pertama penjualnya salah mengirim barang, atau si customer kurang teliti dalam memesan barang.

  • Customer tidak tahu diri

Ada beberapa oknum yang tidak mau membayar barang mereka dengan berbagai alasan, ada yang alasannya barang tidak sesuai, ada juga yang beralasan dia baru punya uangnya nanti sore, dan maasih banyak lagi.

Tapi yang sangat disayangkan adalah cara orang-orang ini memandang rendah sebuah pekerjaan, tidak ada satupun dari para customer yang kelihatan peduli dengan para kurir. Padahal kurir juga manusia dan mereka juga sedang bekerja, sebagai orang yang sama-sama bekerja seharusnya bisa saling menghargai.

  • Kurangnya edukasi, tapi banyak iklan

Menurut saya, faktor ketiga ini sangat penting karena kalau kurangnya edukasi, tapi banyak iklan yang mengangkat atau mengenalkan metode COD, maka kasus-kasus seperti ini pasti akan bertambah dan tentu sangat merugikan, terutama bagi para kurir jika harus menanggung barang yang tidak mau dibayar oleh si customer. Meskipun begitu, saat ini saya sudah melihat ada e-commerce yang mengambil tindakan dengan membuat iklan berisi edukasi pelaksanaan metode COD di e-commerce tersebut. Respect!!

Pantaskah Metode COD ini Ditiadakan?

Ini hanya opini pribadi saya saja, boleh dikoreksi. Karena maraknya kasus seperti ini, lama-lama saya jenuh dan capek melihat masalah yang terus berulang. Ditambah lagi COD ini juga bukan seperti metode COD pada umumnya, karena ada pihak lain yang terlibat yaitu para kurir. Saya rasa untuk metode COD ini harus diperbaiki lagi atau minimal perbanyak edukasi tentang metode ini supaya orang-orang awam setidaknya menjadi paham.

Ini juga menjadi tamparan untuk anak-anak muda agar lebih banyak belajar supaya nanti bisa mengedukasi para orang tua dan menjadi bekal ketika tua nanti untuk mencegah masalah yang bisa saja timbul dikemudian hari.

N.B emang lu mau bapak lu lebaran nanti pake baju oren-oren di penjara cuma karena ketidaktahuan?

Ditulis oleh Andhika S